Kamis, 01 September 2016

Tulungagung, Kampung Halamanku



Tulungagung, Kampung Halamanku


Tulungagung adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur. Dahulu kabupaten ini bernama Ngrowo. Berbicara tentang kabupaten Tulungagung, tidak asing tentunya dengan hasil alamnya yaitu batu marmer. Tulungagung merupakan penghasil marmer terbesar di Indonesia, tepatnya di Desa Besole Kecamatan Besuki. Disana terdapat sebuah PT. Tambang dan Pengolahan Marmer yang bernama PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung (IMIT).
Selain hasil alamnya yang terkenal, Tulungagung mempunyai budaya yang sangat beragam dan unik. Budaya yang dimiliki Tulungagung mempunyai daya tarik tersendiri dan tentunya menjadi ciri khas kota ini. Berikut beberapa ciri khas yang di miliki Tulungagung :
Pesona Wisata Tulungagung
Tidak kalah dengan kota lain, Tulungagung mempunyai surga alam yang tersembunyi dan tentunya bisa menghipnotis mata siapa saja yang melihatnya.
Pantai Pacar

Pantai ini terletak di desa/kecamatan Pucanglaban. Yang membuat pantai ini menarik adalah air terjunnya yang langsung jatuh ke pantai. Siapapun yang berkunjung kesana di jamin akan betah berlama-lama untuk menikmati keindahan alam ciptaan-Nya.
Kedung Tumpang

Kedung tumpang adalah salah satu tempat wisata di Tulungagung, terletak di Desa/Kecamatan Pucanglaban. Kedung tumpang adalah sebuah kolam yang terbentuk secara alami karena hempasan gelombang laut selatan.
Pantai Sioro

Terletak di Desa Ngrejo, Tanggunggunung. Pantai ini mempunyai pasir putih yang terhampar di sepanjang pantai. Pantai ini masih sangat bersih karena belum banyak orang yang mengunjunginya.
Budaya Khas Tulungagung
Selain pesona alamnya, Tulungagung terkenal dengan budayanya yang sangat unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain.
Tiban

Tiban adalah tradisi yang ada di Tulungagung yang bertujuan untuk meminta hujan. Dalam tradisi ini terdapat dua orang yang saling cambuk mencambuk menggunakan lidi dari aren yang di pintal.
Ulur-ulur

Tradisi ini biasa dilakukan masyarakat Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat di Telaga Buret. Tradisi ini bertujuan untuk menghormati para leluhur. Ulur-ulur dilakukan setiap tahunnya pada hari Jumat legi bulan Sela. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, apabila tradisi ini tidak dilakukan maka masyarakat akan memperoleh kutukan.
Reog Kendang 

Reog kendang adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Tulungagung yang menggambarkan arak-arakan prajurit yang mengiringi raja pada jaman dahulu. Tarian tradisional ini sangat terkenal dan sudah menjadi budaya dan kesenian khas kota Tulungagung.
Ikon Kuliner Tulungagung
Dalam hal yang satu ini tentunya sangat tidak asing lagi. Setiap daerah pasti mempunyai ikon kuliner yang menjadi andalan dan menjadi daya tarik wisata tersendiri tentunya. Tulungagung adalah salah satu kota yang mempunyai ikon kuliner dan banyak di gandrungi oleh para pecinta wisata kuliner.
Pecel Tape

Kuliner yang satu ini hanya Tulungagung yang punya. Mungkin sebagian orang masih sangat asing dengan makanan ini. Tapi makanan yang satu ini di jamin akan memanjakan lidah para penikmatnya. Pecel tape adalah makanan yang terbuat dari ketela pohon yang sudah di fermentasi dan kemudian di campurkan dengan touge dan beberapa sayuran hijau yang kemudian di siram sambal pecel diatasnya. Bisa bayangin kan gimana rasanya? Makanya buruan cobaa.
Sompil

Makanan ini mempunyai nama yang sederhana “Sompil” tapi kalau soal rasa sangat luar biasa. Sompil menjadi makanan yang disukai masyarakat Tulungagung. Makanan ini cukup sederhana dalam hal penampilan dan penyajiannya. Sompil di sajikan dengan daun pisang yang di pincuk sebagai piringnya. Makanan ini terdiri dari irisan lontong, sayur rebung atau bisa juga sayur kacang, tahu, sambal kacang, dan biasanya di beri taburan bubuk kedelai di atasnya. Sangat luar biasa bukan?
Jenang Grendul

Sebagai masyarakat tanah Jawa, tentunya tidak asing lagi dengan yang namanya jenang. Namun, jenang yang satu ini hanya ada di daerah Tulungagung, yaitu Jenang Grendul. Jenang grendul adalah salah satu makanan khas Tulungagung yang terbuat dari tepung kanji dan dalam penyajiannya biasa di kolaborasikan dengan jenang baning yang terbuat dari tepung beras serta ketan hitam dan kemudian di siram kuah santan yang sudah dicampur dengan gula merah atau gula aren. Bila kalian penasaran, silahkan berkunjung ke kotaku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar